HOME Tokyo dan Sekitarnya Tokyo Ikebukuro Berjalan Santai Sehari di Oji Minowa yang Kental dengan Nuansa Edo

Berjalan Santai Sehari di Oji Minowa yang Kental dengan Nuansa Edo

Date published: 5 November 2018

Pada jaman Edo, Oji adalah kota yang ramai berkat dipakai Shogun Tokugawa sebagai jalur untuk mengunjungi kuil Nikko. Saat ini pun masih tertinggal tempat yang kental dengan nuansa budaya Edo. Mari berjalan-jalan di area untuk menikmati budaya tradisional Jepang ini.

Oji Inari Jinja adalah tempat terkenal yang menjadi model lukisan dan akrab dengan penduduk sejak zaman Edo. Kuil utama Inari Jinja ini memiliki legenda bahwa setiap malam tahun baru, dewa rubah "O-Inari-sama" berkumpul dari seluruh Kanto di sini. Terletak di arah barat daya sejauh 500 m dari stasiun Oji, tempat ini mudah diakses sehingga kita bisa dengan mudah datang untuk merasakan nuansa Edo. Di sebelah kuil utama yang berada di ujung sebelah kanan area kuil, terdapat batu O-Ishi-sama yang disembah. Mengucapkan permohonan sambil mengangkat batu, lalu seberapa beratnya batu itu dapat meramalkan terkabul atau tidaknya permohonan. Di tengah perjalanan ini kita bisa sambil sedikit berolahraga.

Dari pintu keluar utara stasiun Oji hingga jembatan Onaga terdapat pertokoan yang memiliki sekitar 90 toko. Suasana ramah khas shitamachi (kota tua) Tokyo yang ada sejak zaman Edo ini sangat terkenal. Selain toko yang menjual barang-barang sehari-hari, ada juga toko yang menjual barang-barang yang berhubungan dengan Oji Inari Jinja. Banyak pula terdapat event, misalnya pasar "Oji Shozoku-e no Ki" yang digelar pada hari Sabtu minggu ketiga setiap bulannya.

Di antara banyak tempat yang ada, salah satunya yang terkenal untuk melihat sakura di Tokyo adalah taman Asukayama. Dibangun sebagai tempat peristirahatan pada zaman Edo, pada tahun 1873 bersama dengan beberapa taman lain seperti taman Ueno ditetapkan sebagai "taman umum pertama di Jepang". Banyak yang bisa dilihat di dalam taman, misalnya Kita City Asukayama Museum yang memamerkan berbagai arsip setempat, museum khusus kertas, tempat harta setempat, dan bekas taman Shibusawa Teien yang merupakan properti budaya negara yang penting.

Pada zaman Edo, kepala desa Oji yaitu Magohachi Hatano membangun air terjun dan membudidayakan teh di dalam rumahnya, dan membuatnya menjadi taman umum yang bisa dimasuki orang biasa. Terdapat 4 air terjun dalam taman yang dibuat agar orang mengitarinya sambil melihat-lihat ini, yaitu Odaki, Medaki, Dokko-no-taki, Yugyoku-no-taki. Terdapat pula pohon zelkova, berangan, dan maple Jepang sehingga kita bisa menikmati pemandangan di semua empat musim.

Oji terkenal pada zaman Edo sebagai tempat untuk beristirahat dan melihat pemandangan. Terutama sepanjang sungai Otonashi-gawa terdapat banyak restoran. Di antaranya yang terkenal adalah restoran "Ogiya" yang memiliki sejarah lebih dari 300 tahun. Restoran ini disebutkan dalam Wagei (kisah lucu) yang berjudul "Oji no Kitsune" sebagai lokasi cerita, dan selain itu juga tercatat dalam buku panduan restoran pada zaman Edo. Saat ini toko ini khusus menjual tamagoyaki (telur dadar). Tamagoyaki tebal khas Edo yang manis lembut sangat terkenal, bahkan kadang sudah habis terjual di sore hari.