Toko berdiskon yang menjadikan harga murah sebagai poin utama dalam penjualan benar-benar berkembang dengan pesat setelah pada era 1970-an muncul toko-toko yang menjual barang-barang tertentu seperti peralatan elektronik rumah tangga, dan kacamata. Ketika memasuki era 1900-an, bermunculan toko berdiskon berskala besar yang menyediakan berbagai jenis barang. Kemudian toko-toko yang membuka cabang di seluruh Jepang dengan menjadikan harga sangat murah sebagai poin utama dalam penjualan menjadi marak.

Meskipun berbeda di tiap-tiap toko, cakupan barang yang dijual sangatlah beragam, seperti makanan, pakaian, dan barang–barang kecil kebutuhan sehari-hari. Toko berantai terkenal yang tersebar di seluruh Jepang banyak yang menjual peralatan elektronik rumah tangga, aksesori bermerek, tas, jam, dan sebagainya dengan menjadikan harga murah sebagai daya tariknya. Selain itu, ada juga toko yang menyediakan barang kebutuhan pesta rumahan dan pakaian cosplay. Halloween di Jepang yang diperingati pada tanggal 31 Oktober merupakan hari saat orang-orang muda akan keluar berdandan lalu menyusuri kota dengan kostumnya. Tempat ini juga populer sebagai tempat untuk mendapatkan kostum-kostum tersebut.

Umumnya, toko berdiskon berskala besar berada di gedung bertingkat. Karena barang yang dijual jenisnya bermacam-macam, barang-barang tersebut diletakkan secara terpisah per lantai menurut pengelompokannya, seperti bahan makanan, peralatan elektronik rumah tangga, dan sebagainya. Di Tokyo, toko berdiskon ada juga yang terletak di dalam kota, namun di wilayah lain umumnya berdiri di atas tanah yang luas di samping jalan raya di pinggiran kota.

Ciri khas toko berdiskon adalah produk-produk yang berjajar sesak di rak tokonya. Di sebuah toko berantai yang terkenal, banyak barang-barang yang diletakkan di lantai sehingga jalanan untuk lewat orang-orang menjadi sempit dan berkelok-kelok. Banyak toko yang meletakkan kartu yang disebut “POP” di sisi produknya. Pada kartu tersebut tertulis harga, penjelasan produk, poin-poin yang direkomendasikan oleh pelayan toko, dan sebagainya yang ditulis dengan tangan. Desain dan huruf POP unik, sehingga ada juga toko yang mempekerjakan pegawai khusus yang bertugas membuat kartu POP.