
Sejarah Jepang yang panjang dan kaya ini telah melahirkan banyak keunikan berbagai macam budaya, banyak darinya yang dikenal secara luas. Salah satu contoh paling populer dari sejarah Jepang mungkin bangsawan feodal dan samurainya yang tinggal di istana dan benteng untuk mengawasi dan melindungi wilayahnya. Sementara beberapa darinya telah bertahan sepanjang zaman dan semua kemegahannya masih dapat dilihat hingga hari ini, sisanya telah menjadi korban perang dan jalannya waktu. Namun, menjelajahi reruntuhan bisa sama menyenangkan seperti mengunjungi kastil yang tetap utuh, seolah disisakan untuk para pengunjung menebak dan membayangkan seperti apakah tempat itu dan seperti apakah tampaknya dalam waktu kejayaannya?
Apakah itu Joseki?

Kata “joseki" mengacu pada sebuah tempat yang dulunya terdapat sebuah kastil bergaya Jepang. Kata ini umumnya mencakup semua jenis reruntuhan kastil, namun saat ini, terutama digunakan untuk tiga jenis tempat: pertama reruntuhan kastil yang tidak memiliki landmark khas seperti menara kastil, kedua, ada beberapa diantaranya sekarang digunakan sebagai taman dan ketiga hanyalah puing strukturnya saja.
Reruntuhan yang berasal dari semua sejarah waktu yang berbeda seperti ini dapat ditemukan di seluruh Jepang. Beberapa darinya berusia ratusan tahun dan memainkan peran yang penting selama periode Perang Wilayah yang terkenal itu, sementara yang lain dibangun sebelum jaman Industrialisasi Jepang yang pada akhirnya membuatnya tidak berharga lagi.
Bagaimana Cara Menikmati Reruntuhan Kastil

Akan selalu membantu jika kita memiliki beberapa pengetahuan dasar tentang karakteristik dan arsitektur istana Jepang untuk menikmati reruntuhan kastilnya. Batu-batu, dinding, dan fitur lainnya yang tersisa yang telah termakan oleh waktu dan cuaca, meninggalkan teka-teki bagaimana benteng itu dibangun berabad-abad yang lalu, apa teknik yang digunakan untuk membangun, dan dengan cara apakah fitur unik alam dimasukkan dalam elemen desainnya?
Salah satu hal yang paling menarik tentang menjelajahi reruntuhan kastil adalah bahwa pada kenyataannya mereka tidak cukup menarik banyak kerumunan pelancong; bahkan, mereka tidak ditandai sebagai tempat yang menarik dengan menggunakan tanda atau marka tertentu. Dengan demikian seseorang sedikit bingung dengan sisa-sisa reruntuhan ini tanpa panduan, meninggalkan eksplorasi lapangan yang diserahkan pada langkah dan imajinasinya masing-masing. Dinding-dinding batu, misalnya, membantu memberikan gambaran seberapa besarnya lapangan benteng itu, di mana letak pintu utama dan bahkan berapa sisa umur bangunan itu?
Joseki-Koen: Jalan-jalan Melalui Sejarah

Beberapa reruntuhan tertentu disebut dengan istilah “joseki-koen”, yang berarti taman umum yang dibangun dilokasi kastil tua. Ini adalah sebuah pandangan umum sebuah istana tradisional Jepang yang memiliki lahan yang relatif besar, sering kali didataran yang sedikit lebih tinggi dan tertutup oleh dinding - tempat yang sempurna untuk taman yang rimbun atau taman luas untuk berjalan-jalan. Bahkan ketika benteng ini masih berdiri sekalipun, lahan ini befungsi sebagai tempat relaksasi dan dirancang dengan memikirkan elemen estetikanya. Berbagai pohon, semak-semak, dan bunga musiman yang silih berganti warna mewarnai taman telah menyatu dengan kastil yang hancur: menandakan kestabilan alam dan rentannya kemanusiaan.
Sama seperti reruntuhan itu sendiri, taman umum ini sangat bervariasi tergantung kepada kondisi bentengnya. Sementara tempat-tempat tertentu masih memiliki jembatan dan menara dari abad yang lalu, yang lain hanya teridentifikasi dalam bentuk lapangan benteng yang dikelilingi dinding tua dan batu, namun semuanya telah rapuh - setiap taman memiliki daya tariknya sendiri.
Tidak Ada Reruntuhan yang Sama

Seperti disebutkan sebelumnya, sifat alam reruntuhan ini berbeda, tidak hanya dari berapa tua umurnya dan seberapa baik struktur yang diawetkan tetapi juga oleh kondisi kastil itu sendiri. Setiap daerah di Jepang dan setiap zaman memiliki fitur arsitektur masing-masing yang sangat spesifik - dan mereka masih bisa ditemukan ketika melihat lebih dekat reruntuhan itu pada saat mengeksplorasinya. Apa jenis batu, teknik bangunan yang digunakan pada saat didirikan? Bagaimana bentuk tata letak dinding kastil yang ada, berapa banyak gerbang dan menara yang menjadi fitur kastilnya?
pertanyaan semacam ini membuka pandangan baru, tidak hanya mengenai benteng itu sendiri tetapi juga waktu dan orang-orang yang terkait dengannya. Tidak peduli jika tujuan Anda adalah untuk menemukan lebih banyak informasi tentang bangsawan feodal dan penduduk yang pernah meninggalinya atau hanya sekedar ingin berjalan-jalan melalui alam dengan tenang, reruntuhan kastil adalah gerbang yang unik dan menarik dalam sejarah Jepang.
*Prices and options mentioned are subject to change.
*Unless stated otherwise, all prices include tax.
Recommended places for you
-
Appealing
Rukku and Uohei
Izakaya
Sapporo / Chitose
-
ISHIDAYA Hanare
Yakiniku
Kobe, Sannomiya, Kitano
-
Kanzenkoshitsuyakinikutabehodai Gyugyu Paradise Sannomiya
Yakiniku
Kobe, Sannomiya, Kitano
-
Kambei Sannomiyahonten
Yakiniku
Kobe, Sannomiya, Kitano
-
Goods
Yoshida Gennojo-Roho Kyoto Buddhist Altars
Gift Shops
Nijo Castle, Kyoto Imperial Palace
-
Jukuseiniku-to Namamottsuarera Nikubaru Italian Nikutaria Sannomiya
Izakaya
Kobe, Sannomiya, Kitano
-
Ryokan - Hotel Tradisional Jepang
-
Mencoba Pakaian
-
Ad
Musim Semi di Taito, Hub Super Populer Sekaligus Rumah Bagi Ueno, Asakusa, dan lain-lain Menyingkirlah ke tempat-tempat tersembunyi dan pilihlah rencana perjalanan untuk satu hari yang sempurna!
-
Rute standar wisata Atami
-
“Di saat Seperti Ini Apa yang Harus Kukatakan?” Kumpulan Ungkapan untuk Menyatakan Pendapat dan Perasaan
-
Mesin Penjual Otomatis
-
Kupas Tuntas Yanesen yang Menyisakan Jepang Tempo Dulu
-
Barang-Barang Praktis yang Perlu Dibawa Saat Berwisata ke Jepang
-
Kupas Tuntas Pasar Luar di Tsukiji
-
Delapan Kebiasaan di Jepang yang Menarik untuk Diketahui
-
3.000 Jenis Flora dan Fauna Hidup!? Mengitari Hutan Meiji Jingu
-
Tokyo, Tsukiji | Informasi dan Peta Wisata Sekitar Stasiun Tsukiji