HOME Tokyo dan Sekitarnya Tokyo Ikebukuro Mendalami Sake Jepang

Mendalami Sake Jepang

Last updated: 21 Oktober 2016

Sake Jepang dibuat dalam proses pengolahan yang unik. Satu-satunya pabrik sake di Tokyo (23 kecamatan) adalah "Pengolahan Sake Koyama". Pengetahuan dasarnya akan disampaikan sebagai berikut.

Sake adalah minuman yang dibuat dari beras dan ragi beras yang dikukus bersama-sama lalu difermentasi. Karena jika hanya difermentasi tanpa melakukan proses distilasi (proses penguapan dan pengembunan cairan), maka akan diklasifikasikan dalam kategori yang sama dengan bir dan anggur. Proses fermentasi membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Kadar alkohol sekitar 15-20 persen.

Sake Jepang dibagi menjadi "sake biasa" dan "sake khusus". Sake biasa memasuki proses pembuatan alkohol (seperti bahan baku tebu) dalam jumlah yang ditetapkan atau lebih. Sake khusus adalah pembuatan alkohol dengan jumlah yang ditetapkan, namun memenuhi kriteria seperti penggunaan beras berkualitas tinggi, rasa yang baik, dan harganya pun mahal.

Sake khusus memiliki 8 jenis. "Junmai" adalah sake yang hanya dibuat dari beras dan ragi beras, pada umumnya terasa kental. "Ginjo" dibuat dari beras yang sudah banyak dikikis lapisan luarnya, pada umumnya memiliki aroma yang harum. Di dalam "Ginjo" juga ada yang berupa "Junmai" dan yang bukan. Mari mencari rasa yang pas.

Dari zaman dahulu Nada (Prefektur Hyogo) dan Fushimi (Kyoto) terkenal sebagai daerah produksi sake. Di Nada terkenal dengan merek seperti "Hakutsuru","Kikumasamune", dan di Fushimi terkenal dengan merek seperti "Gekkeikan","Kizakura". Niigata dan Akita yang berkembang area persawahannya juga terkenal sebagai daerah produksi sake yang terkenal. Satu-satunya tempat pengolahan sake di Tokyo adalah "Pengolahan Sake Koyama".

Pengolahan Sake Koyama didirikan pada tahun 1878. Perusahaan ini membuat merek sake yang disebut "Marushin Masamune". Anda dapat berkunjung, selain melihat proses pembuatan sake di video, juga bisa mencicipinya. Jika pas pada musimnya, Anda juga bisa melihat pekerjaan mengukus beras atau membuat ragi beras. Orang asing juga dapat berkujung ke sini. Namun, harus reservasi melalui telepon, minimal lima orang atau lebih untuk mendapatkan juru bahasa.